Pengertian Firebase: Sejarah, Fungsi, Cara Kerja, Kekurangan dan Kelebihan
Apa itu firebase – Dalam pembuatan aplikasi, pastinya dibutuhkan penyimpanan atau database yang terintegrasi dengan jenis aplikasi tersebut. Dalam hal ini, penyimpanan atau database yang bisa digunakan adalah Firebase.
Apa itu Firebase? Sesuai dengan makna namanya, Firebase merupakan tempat penyimpanan untuk mengembangkan aplikasi yang telah dilengkapi dengan berbagai fitur.
Fitur yang ada di dalamnya akan memberikan kemudahan kepada para pengembang aplikasi sehingga tidak perlu melakukan usaha besar terhadap aplikasinya. Firebase merupakan layanan milik Google sehingga cara kerja yang ditawarkan sangat maksimal.
Dengan menggunakan layanan ini, para pengguna aplikasi bisa fokus terhadap pengembangan aplikasi dengan mudah.
Apa itu Firebase ?
Pengertian Firebase adalah sebuah layanan yang berada di bawah naungan Google yang berfungsi untuk mempermudah para pembuat aplikasi dalam melakukan pengembangan.
Sebagai database milik Google, Firebase bekerja dengan kelengkapan beberapa fitur seperti develop (pengembangan), stabilitas (menstabilkan), dan grow (menumbuhkan).
Sebenarnya tidak hanya melakukan pengembangan melalui Firebase, setiap pembuat aplikasi juga bisa melakukan stabilitas dan menumbuhkan aplikasi. Dengan begitu, aplikasi bisa menghasilkan sebuah manfaat dengan cara kerja yang terus berkembang. Keberadaan fitur pendukung yang ada di dalam Firebase lah yang menjadikannya unggul dibanding database lainnya.
Sejarah Firebase
Firebase pertama kali didirikan pada tahun 2011 oleh Andrew Lee dan James Tamlin. Keduanya merupakan pemilik dari perusahaan teknologi terkemuka, yakni Envolve. Produk yang pertama kali dikembangkan oleh perusahaan tersebut adalah Realtime Database. Hingga akhirnya seiring berjalannya waktu muncullah Firebase yang memiliki layanan mumpuni.
Track record Firebase yang begitu bagus membuat Google tertarik untuk mengadopsinya. Lalu pada tahun 2014, akhirnya Google mengakuisisi Firebase. Meskipun diakuisisi pada tahun 2014, Google baru memperkenalkan layanan ini sebagai bagian dari mereka ketika tahun 2016. Layanan tersebut juga terus dikembangkan oleh pihak Google sehingga fungsinya menjadi lebih luas.
Bahkan, Firebase bisa sampai digunakan untuk kebutuhan pembuatan aplikasi dari iOS, Android, dan juga Web. Setelah diakuisisi oleh Google, tidak dapat dipungkiri apabila perkembangan layanan Firebase menjadi semakin pesat. Bahkan, layanan yang dulunya hanya sebagai percobaan kini bisa dimanfaatkan secara gratis.
Fungsi Firebase
Secara umum, Firebase berfungsi untuk membantu para pembuat aplikasi untuk mengembangkannya. Fungsi atau manfaat yang bisa diperoleh dari aplikasi ini sangatlah banyak. Untuk lebih jelasnya, simak saja beberapa uraian berikut ini.
- Kelengkapan API Intuitif di dalamnya berfungsi untuk mengembangkan aplikasi berkualitas tinggi.
- Menghemat waktu dan tenaga karena tidak perlu membangun infrastruktur ataupun mengelola beberapa bagian dashboard.
- Memiliki fitur analytic yang bisa digunakan untuk membuat keputusan bagus berdasarkan data.
- Menyesuaikan skala dengan mudah.
- Mendapatkan dukungan email secara gratis.
Fitur Firebase
Firebase sudah dilengkapi dengan beberapa fitur yang masing-masing memegang peranan penting. Semua fitur tersebut ada untuk mendukung perkembangan aplikasi baik iOS, Android, dan juga Web.
Fitur tersebut dibagi menjadi tiga bagian utama, yakni Develop, Stabilitas, dan Grow. Berikut ini penjelasan dari masing-masing fitur yang ada.
1. Develop
Ketika proses pengembangan aplikasi pertama dimulai, maka fitur Develop siap untuk membantu. Berikut ini beberapa beberapa fitur yang ada di Develop yang bisa Anda manfaatkan.
a. Authentication
Sekarang ini, hampir semua aplikasi ingin mengetahui dengan jelas siapa penggunanya. Caranya adalah dengan mengintegrasi data pemilik dan memasukkannya ke dalam data aplikasi untuk kemudian disimpan. Pada fitur ini, data setiap pengguna aplikasi akan disimpan secara aman di cloud sehingga pengguna tidak perlu khawatir.
Pada fitur ini sudah disediakan layanan backend dengan dukungan SDK terjangkau yang siap untuk mengautentikasi para pengguna. Dengan begitu setiap pengguna dapat melakukan login melalui beberapa aplikasi milik pribadi. Seperti misalnya Gmail, Teitter, Facebook, dan masih banyak lagi.
b. Hosting
Sesuai dengan namanya, fitur ini berguna untuk menyediakan layanan hosting konten Web yang berkelas.
Para pembuat aplikasi pastinya akan membutuhkan konten Web dan tidak mungkin apabila mengemasnya dalam tampilan biasa-biasa saja. Bahkan fitur ini juga mampu memberikan konten statis dan dinamis dalam satu perintah.
c. Cloud Storage
Fitur Cloud Storage berfungsi untuk menyimpan dan menampilkan data. Data yang disimpan dan ditampilkan tersebut berasal dari para pengguna yang berbentuk foto ataupun video.
Secara tidak langsung fitur ini akan sangat membantu para pengembang aplikasi untuk mengelola penyimpanan datanya.
d. Realtime Database
Pada fitur ini, data yang telah disimpan akan disinkronisasi saat itu juga atau secara realtime kepada tiap client terhubung.
Ketika pembuat aplikasi sedang melakukan lintas platform dengan IOS, Java Script dan yang lainnya, para client bisa mendapatkan update data terbaru. Uniknya, update data bisa diperoleh secara otomatis.
2. Stabilitas
Setelah mengenal isi di dalam fitur Develop, selanjutnya adalah fitur Stabilitas. Fitur-fitur yang ada di dalamnya berfungsi untuk menyeimbangkan stabilitas aplikasi saat digunakan.
Dengan begitu, aplikasi bisa ditangani dengan baik. Untuk lebih jelasnya simak saja uraian berikut.
a. Crashlytics
Fungsi utama dari fitur ini adalah melaporkan kerusakan yang terjadi pada aplikasi. Laporan dibuat secara realtime sehingga apabila muncul kerusakan sekecil apapun bisa segera diatasi.
Singkatnya, fitur ini bisa membantu developer atau pengembang dalam melacak dan memprioritaskan masalah yang muncul agar bisa dipecahkan dengan baik.
b. Performance Monitoring
Fitur Performance Monitoring akan memungkinkan setiap pengembang aplikasi mendapatkan laporan secara realtime. Laporan ini berkaitan dengan performa dari aplikasi termasuk seberapa baguskan aplikasi berjalan.
Melalui laporan tersebut akan mudah dibuat penilaian atau pemantauan pada performanya.
c. Test Lab
Dalam sebuah aplikasi, pengujian adalah hal yang sangat penting. Tanpa pengujian, sulit mengetahui tingkat konfigurasi perangkat. Hal ini karena fungsi utama dilakukannya pengujian adalah apakah aplikasi bisa terkonfigurasi dengan berbagai perangkat yang diperlukan. Jika masih belum, maka perlu diadakan analisis kembali.
3. Grow
Apabila pengembangan dan penstabilitasan aplikasi sudah dilakukan, tahap selanjutnya adalah sistem bisnis. Sistem bisnis ini berkaitan erat dengan keberadaan pengguna sehingga bisa dikatakan sebagai penumbuh atau penarik minat pengguna.
a. In App Messaging
Pengguna yang telah aktif lama dalam aplikasi, mungkin tertarik untuk melakukan proses transaksi. Untuk itu pada fitur ini akan membantu setiap pembuat aplikasi agar dapat mengirimkan pesan kepada pengguna.
Pesan yang dikirimkan bisa berisi perintah agar pengguna mau menonton video, mengklik konten, atau membeli barang.
b. Google Analytics
Fitur yang sangat terkenal ini merupakan solusi gratis untuk menganalisis aplikasi. Pada praktiknya, Firebase telah menyediakan sekitar 500 peristiwa lebih untuk dapat membantu proses analisis.
Dengan begitu, setiap pengembang aplikasi bisa mendapatkan informasi terkait kebutuhan pengguna. Hal tersebut yang biasa dijadikan sebagai acuan pemasaran.
c. A/B Testing
A/B Testing merupakan fitur yang bertindak sebagai sistem pengoptimalan jalannya aplikasi. Tidak hanya memberikan tes apakah aplikasi mudah dijalankan, fitur ini juga bisa menganalisis dan mengukur eksperimen ketertarikan produk dalam dunia marketing. Pada fitur inilah developer bisa menguji fitur, kampanye interaksi, dan perubahan UI.
d. Cloud Messaging
Fitur terakhir yang ada di dalam Grow adalah Cloud Messaging. Fitur ini sering juga dikatakan sebagai Firebase Cloud Messaging. Fungsinya adalah untuk mengirimkan pesan lintas platform secara gratis. Meskipun secara gratis, tingkat kepercayaan dan keamanan yang ditawarkan sangatlah tinggi.
Cara Kerja Firebase Realtime Database
Firebase memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah aplikasi yang kaya akan fitur dan kolaboratif dengean menyediakan akses yang lebih aman ke database, dalam artian langsung dari sisi client.
Kemudian data tersebut disimpan pada lokal drive. Jadi ketika posisi sedang offline sekalipun, keadaan realtime akan terus berjalan, sehingga sebagai pengguna akir sekalipun akan tetap bisa merasakan pengalaman yang responsif.
Saat koneksi perangkat kembali aktif, maka realtime database akan kembali menyinkronkan semua perubahan data di lokal drive dengan cara update jarak jauh selama client sedang offline.
Sehingga semua perbedaan data akan digabungkan kembali secara otomatis.
Kelebihan Firebase
Ada beberapa kelebihan dari Firebase yang membuatnya dilirik oleh para pembuat aplikasi. Tentu saja kelebihan yang ditawarkan tidak hanya karena memiliki versi gratis. Untuk lebih jelasnya, berikut pemaparan mengenai kelebihan Firebase.
- Memiliki sistem yang cepat dan responsif
- Sudah dibekali dengan sistem JSON sehingga tidak lagi tertinggal dengan SQL
- Bisa diintegrasikan pada iOS, Android, dan juga Web
- Memiliki program dokumentasi yang lengkap
- Memiliki sifat Use Friendly sehingga tidak membingungkan penggunanya
Kekurangan Firebase
Di samping kelebihan yang dimiliki oleh Firebase, layanan ini tetap memiliki beberapa kekurangan. Meskipun kekurangan yang dimiliki tidak terlalu banyak, tetap saja perlu untuk diperhatikan. Berikut ini penjelasan mengenai kekurangan dari layanan Firebase.
- Pada versi gratisnya, hanya memberikan 100 koneksi dan tempat penyimpanan sebanyak 1 GB
- Data di dalam Firebase bukan berasal dari hosting milik pribadi sehingga tidak mungkin untuk melakukan back up
- Jika aplikasi yang dibuat membutuhkan database dengan sistem update user secara terpusat, sangat mungkin apabila terjadi overkill